Entri Populer

Rabu, 22 Juni 2011

Generasi Berhati Nurani

Sedih hati ini ketika menyaksikan pemandangan sehari-hari. Betapa tidak. Anak-anak kecil yang mengamen di lampu merah, pengemis yang berjalan dari rumah ke rumah, dan para gelandangan yang setiap hari terus bertambah. Para pencari kerja yang kian hari kian banyak. Pemimpin yang tidak bisa memberi teladan. Pemerintahan yang korup dan tidak memihak nasib rakyat kecil. Birokrasi yang berbelit-belit. Pelajar dan mahasiswa yang tak tahu arah dan tujuan hidupnya. Pemandangan seperti itu kian hari kian marak, hingga seolah menjadi “biasa” di mata kita. Ada yang tidak beres dari manusia Indonesia masa kini. Mungkinkah kondisi ini berubah menjadi lebih baik?
Ada satu bagian dalam diri manusia yang jika ia baik maka akan baiklah seluruhnya, dan sebaliknya. Bagian itu adalah HATI. Hati memiliki potensi, yang jika dikelola dengan baik akan menghasilkan Kekuatan Hati (Heart Power), sebuah Energi yang maha dahsyat untuk berubah dan menghasilkan perubahan. Energi yang tidak akan pernah habis, karena berhubungan dengan kekuatan yang Maha Tinggi, Alloh subhanahu wa ta’ala. 
Hari ini, pendidikan tidak boleh hanya sekedar berorientasi pada aspek kognitif semata. Sekedar menjadikan anak didik menjadi pintar otaknya. Tapi selain pintar, mereka juga harus diajarkan nilai-nilai keimanan (keyakinan) yang akan menghasilkan sikap mental yang baik. Tidak cukup sekedar pintar, tapi juga harus punya hati nurani. Agar kelak ketika menjadi pemimpin tidak semaunya sendiri, korupsi dan tidak memiliki empati terhadap derita rakyatnya sendiri. Kalau sekedar pintar sudah banyak di negeri ini, tapi yang pintar dan juga punya hati jumlahnya masih sedikit. Kita semua menantikan lahirnya generasi-generasi cerdas yang berhati nurani itu. Jika generasi itu tidak ada, maka Indonesia tidak mungkin bangkit dari keterpurukan, sebab selain generasi itu adalah generasi sampah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekan, silahkan berkomentar di blog Zali Jauhari.